Three signs of the perfection of faith:

When angry, his anger is not out of the truth. If glad, glad not take on evil. When able to retaliate, he forgave.
(Tiga tanda kesempurnaan iman : Kalau marah, marahnya tidak keluar dari kebenaran. Kalau senang, senangnya tidak membawanya pada kebatilan. Ketika mampu membalas, ia memaafkan)


Sabtu, 16 April 2011

DEMOKRASI ???

Presiden sangat berkehendak melihat keadaan rakyat yang sebenarnya. Ia merasa kurang puas dengan laporan-laporan pembantunya. Suatu hari, dalam suatu kunjungan “incognito”-nya  Presiden bersama anaknya menyamar dengan mengendarai kuda. 

Presiden menuntun kuda itu sementara anaknya berada dipunggung kuda. Melewati sekelompok orang yang sedang berolahraga. Mereka saling berbisik “Anak itu tidak tahu diri, dia enak-enak di punggung kuda sementara bapaknya yang sudah tua itu dibiarkannya berjalan bersandal jepit” 


Presiden merasa perkataan itu ada benarnya, kemudian ia menggantikan anaknya itu dipunggung kuda dan anaknya menuntun kuda. Presiden kembali berlalu melewati sekelompok orang berdasi di depan hotel berbintang (barangkali anggota DPR). Merekapun saling berbisik “Lihat orang tua tak tahu diri itu, itu adalah termasuk kekerasan terhadap anak dibawah umur, masa anak diperlakukan seperti itu, tidak pantas. Kita akan catat itu dan kita laporkan ke komisi perlindungan anak atau ke komisi hak azasi manusia”.

Presiden berpikir ada benarnya juga. Kemudian ia menyertai anaknya dipunggung kuda. Melewati sekelompok orang dengan baju hijau bergambar binatang, organisasi pemuliaan lingkungan hidup , mereka berbisik “Tidakkah mereka itu merasa iba pada binatang itu, kuda kerempeng berjalan diterik matahari dengan beban dua orang tambun dipunggungnya?” 

Presiden merasa malu. “Benar juga pendapat mereka” Kemudian ia dan anaknya turun dari punggung kuda dan berjalan menuntun kuda melewati kelompok-kelompok orang sepanjang perjalanan mereka. Beberapa orang kelihatan saling berbisik sambil menunjuk kearah mereka. “Lihat orang tolol itu. Tidak akan ada orang setolol mereka berjalan diterik matahari tapi kenapa kuda itu tidak mereka tunggangi?” 

"MasyaAllah" pikir Presiden “Haruskah aku dan anakku memikul kuda ini?” Maka dipikulnya kuda tersebut. Melewati sekelompok orang mereka tertawa dan berkata “Dasar orang-orang gila masak punya kuda malah dipikul?” 

Akhirnya Presiden dan anaknya berhenti berjalan. Seraya menghela nafas Presiden bergumam “Apakah ini ... yang disebut DEMOKRASI? Bisakah aku memutuskan sesuatu tanpa mengecewakan pihak lain?”

(Diadaptasi dari Cerita Jenaka Nasrudin Hoja)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar