Setiap hari laki-laki itu mengumpulkan kayu bakar untuk dijual. Dengan ditemani sebuah kapak satu2nya ia pergi ke hutan untuk mencari kayu. Sering pula ia ditemani istrinya yang telah setia mendampinginya selama hampir 21 tahun untuk membantu mengemas dan mengikat kayu bakar itu.
Suatu hari ketika ia sedang menyelesaikan pekerjaannya memotong kayu pada sebuah dahan tinggi dengan sungai yang deras dibawahnya, kapak itu terlepas dari tangannya dan tenggelam di air deras sungai di itu. Laki-laki itu sangat kecewa hampir saja ia putus asa. Namun tiba2 muncullah jin dengan sebuah kapak emas ditanggannya. "Inikah... kapak punya kamu?" Dengan penuh rasa heran, laki-laki itu menggeleng kepala "Bukan ... itu bukan kapak saya. Kapak saya terbuat dari besi biasa dengan pegangan yang hampir copot" Belum pulih dari rasa keterkejutan, jin itu menyelam kembali dan muncul dengan kapak perak ditangannya "Inikah... kapak punya kamu?" Laki-laki itu menggelengkan kepalanya "Bukan ... itu bukan kapak saya" Kembali jin itu menyelam dengan sebuah kapak tembaga di tangannya. Dengan pertenyaan yang sama jin itu menyodorkan kapak tembaga itu. Namun laki-laki itu tetap menolaknya dengan penuh rasa hormat. Untuk ketiga kalinya jin itu menyelam kembali dengan sebuah kapak besi yang sudah berkarat dengan pegangan yang hampir copot. "Inikah ... kapak kamu?" Dengan penuh suka cita laki-laki itu menganggukan kepala dengan air mata deras mengalir dipipinya "Ya ... itu kapak saya" "Terimakasih ... terimakasih ..." seraya mengulurkan tangan meraih kapak itu. Namun ... jin itu tidak serta merta memberikan kapak itu "Nanti dulu ... karena kejujuranmu aku akan hadiahkan ketiga kapak-kapak ini untukmu ... kamu harus menerimanya" Dengan menggigil laki-laki itu menerima 4 buah kapak yaitu kapak emas, perak, tembaga dan kapak besi miliknya.
Selanjutnya laki-laki itu mengemas hasil pekerjaannya hari itu dan bergegas pulang kerumahnya. Kemudian menceritakan pada istrinya pengalaman yang menakjubkan pada hari itu.
Tapi sang istri punya pikiran lain. "Kalau saja peralatan dapur ini semua terdiri dari emas, perak, dan tembaga ..." Lalu ia mengemas peralatan itu dalam suatu bungkusan kain. Tanpa mengutarakan maksudnya dan keinginannya, ia berkata pada suaminya "Kang ... gimana kalau besok kita mencari kayu bakar lagi ke hutan itu?".
Keesokan harinya, ... suami istri ini pergi kehutan ketempat yang sama. Sang istri sudah membayangkan apa yang akan ia miliki sepulang nanti dari mencari kayu bakar.
Suami istri itu memulai pekerjaanya. Sang suami berada di dahan-dahan tinggi memotong kayu-kayu kering yang ada. Sang istri memungut kayu-kayu itu dan mengumpulkannya. Pikiran rencana semula masih menggelayut di alam pikirannya bagaimana melempar bungkusan itu ke sungai deras. Namun ... belum sampai maksud tersebut kesampaian, ia terpeleset hanyut dan tenggelam dalam arus sungai yang dalam dan deras. "Tolooooong ... blub ... blub ... Tolllll ... blub"
Sang suami sangat terkejut. Namun ia tidak dapat berbuat banyak karena ia berada jauh dari tempat istrinya itu.
Namun ... tiba-tiba jin itu muncul kembali seraya mengendong seorang perempuan yang cantik molek bagaikan bidadari. "Tuan ... inikah istri tuan yang hanyut itu?" Laki-laki itu serta merta menjawab "Ya ... ya ... tuan, itu istri saya" Jin itu sangat heran dengan kelakuan laki-laki itu. "Tuan ... apakah tuan tidak memegang kejujuran tuan yang kami hargai itu" Laki-laki itu menjawab "Tidak ... tidak bukan itu. Saya sangat takut ... Bagaimana kalau saya menolak perempuan itu, kemudian anda menyelam kemudian bawa Nyonya Universe , kemudian menyelam lagi bawa nona Indo atau perempuan cantik lainnya dan kemudian anda memberikannya pada saya dan ... saya pulang dengan 4 orang perempuan ... yang saya takutkan kemudian BAGAIMANA SAYA HARUS MEMBERI MEREKA MAKAAAAAAN " Menjerit histeris, lunglai karena ia harus kehilangan istri tercinta diganti dengan perempuan cantik, molek bagaikan bidadari itu ... ???
Suatu hari ketika ia sedang menyelesaikan pekerjaannya memotong kayu pada sebuah dahan tinggi dengan sungai yang deras dibawahnya, kapak itu terlepas dari tangannya dan tenggelam di air deras sungai di itu. Laki-laki itu sangat kecewa hampir saja ia putus asa. Namun tiba2 muncullah jin dengan sebuah kapak emas ditanggannya. "Inikah... kapak punya kamu?" Dengan penuh rasa heran, laki-laki itu menggeleng kepala "Bukan ... itu bukan kapak saya. Kapak saya terbuat dari besi biasa dengan pegangan yang hampir copot" Belum pulih dari rasa keterkejutan, jin itu menyelam kembali dan muncul dengan kapak perak ditangannya "Inikah... kapak punya kamu?" Laki-laki itu menggelengkan kepalanya "Bukan ... itu bukan kapak saya" Kembali jin itu menyelam dengan sebuah kapak tembaga di tangannya. Dengan pertenyaan yang sama jin itu menyodorkan kapak tembaga itu. Namun laki-laki itu tetap menolaknya dengan penuh rasa hormat. Untuk ketiga kalinya jin itu menyelam kembali dengan sebuah kapak besi yang sudah berkarat dengan pegangan yang hampir copot. "Inikah ... kapak kamu?" Dengan penuh suka cita laki-laki itu menganggukan kepala dengan air mata deras mengalir dipipinya "Ya ... itu kapak saya" "Terimakasih ... terimakasih ..." seraya mengulurkan tangan meraih kapak itu. Namun ... jin itu tidak serta merta memberikan kapak itu "Nanti dulu ... karena kejujuranmu aku akan hadiahkan ketiga kapak-kapak ini untukmu ... kamu harus menerimanya" Dengan menggigil laki-laki itu menerima 4 buah kapak yaitu kapak emas, perak, tembaga dan kapak besi miliknya.
Selanjutnya laki-laki itu mengemas hasil pekerjaannya hari itu dan bergegas pulang kerumahnya. Kemudian menceritakan pada istrinya pengalaman yang menakjubkan pada hari itu.
Tapi sang istri punya pikiran lain. "Kalau saja peralatan dapur ini semua terdiri dari emas, perak, dan tembaga ..." Lalu ia mengemas peralatan itu dalam suatu bungkusan kain. Tanpa mengutarakan maksudnya dan keinginannya, ia berkata pada suaminya "Kang ... gimana kalau besok kita mencari kayu bakar lagi ke hutan itu?".
Keesokan harinya, ... suami istri ini pergi kehutan ketempat yang sama. Sang istri sudah membayangkan apa yang akan ia miliki sepulang nanti dari mencari kayu bakar.
Suami istri itu memulai pekerjaanya. Sang suami berada di dahan-dahan tinggi memotong kayu-kayu kering yang ada. Sang istri memungut kayu-kayu itu dan mengumpulkannya. Pikiran rencana semula masih menggelayut di alam pikirannya bagaimana melempar bungkusan itu ke sungai deras. Namun ... belum sampai maksud tersebut kesampaian, ia terpeleset hanyut dan tenggelam dalam arus sungai yang dalam dan deras. "Tolooooong ... blub ... blub ... Tolllll ... blub"
Sang suami sangat terkejut. Namun ia tidak dapat berbuat banyak karena ia berada jauh dari tempat istrinya itu.
Namun ... tiba-tiba jin itu muncul kembali seraya mengendong seorang perempuan yang cantik molek bagaikan bidadari. "Tuan ... inikah istri tuan yang hanyut itu?" Laki-laki itu serta merta menjawab "Ya ... ya ... tuan, itu istri saya" Jin itu sangat heran dengan kelakuan laki-laki itu. "Tuan ... apakah tuan tidak memegang kejujuran tuan yang kami hargai itu" Laki-laki itu menjawab "Tidak ... tidak bukan itu. Saya sangat takut ... Bagaimana kalau saya menolak perempuan itu, kemudian anda menyelam kemudian bawa Nyonya Universe , kemudian menyelam lagi bawa nona Indo atau perempuan cantik lainnya dan kemudian anda memberikannya pada saya dan ... saya pulang dengan 4 orang perempuan ... yang saya takutkan kemudian BAGAIMANA SAYA HARUS MEMBERI MEREKA MAKAAAAAAN " Menjerit histeris, lunglai karena ia harus kehilangan istri tercinta diganti dengan perempuan cantik, molek bagaikan bidadari itu ... ???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar